Jumat, 15 September 2023

 Mengapa IT Governance penting dalam organisasi? 

IT Governance, atau Tata Kelola TI, adalah sebuah konsep penting yang mengatur bagaimana sebuah organisasi mengelola sistem teknologi informasi. IT Governance memberikan pandangan strategis tentang cara implementasi teknologi informasi di dalam organisasi, serta berperan sebagai penghubung antara teknologi informasi dengan tujuan bisnis organisasi.

Di era digital saat ini, Tata Kelola TI semakin menjadi faktor penting bagi organisasi, terutama karena peran teknologi informasi yang semakin meningkat dalam mencapai tujuan bisnis.

Maka peran Tata Kelola TI sangatlah krusial dalam menjaga performa dan kesuksesan organisasi di era digital saat ini. Dengan adanya Tata Kelola TI yang baik, organisasi dapat memastikan penggunaan teknologi informasi secara optimal dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi, serta menjaga keamanan dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

 

Ada delapan alasan mengapa keputusan TIK harus pasti dan oleh karenanya perlu pengelolaan yang baik, yaitu :

1.    Implementasi TIK Layak Ekonomis

Perusahaan dalam membuat keputusan investasi dan pengimplementasian sistem berbasis TIK harus dengan mempertimbangkan kelayakan ekonomisnya. Investasi TIK harus memberi manfaat.

2.    Implementasi TI Perlu Biaya Besar / Mahal

Investasi perusahaan untuk TIK rata - rata lebih dari 4,2% pendapatan tahunannya. Banyak perusahaan yang investasi TIK-nya mencapai 50% dari investasi modal keseluruhan per tahun. Karena TIK makin dirasakan lebih penting dan lebih bermanfaat, pimpinan perusahaan terdorong untuk lebih baik lagi dalam mengola dan mengendalikan TIK-nya.

3.    Implementasi TIK menyangkut Seluruh Sendi Kehidupan Organisasi

Pada saat ini, pengelolaan TIK yang dilakukan secara terpusat (sentralisasi) tidak lagi tepat / memuaskan. Dahulu, permintaan pembelanjaan dan pengelolaan TIK hanya berasal dari unit TIK saja. Sekarang, tiap unit perusahaan meminta anggaran dan ingin mengelola TIK-nya sendiri. Implementasi TIK menyangkut seluruh sendi kehidupan organisasi. Pada saat ini keputusan di bidang TIK tidak lagi hanya tugas dari unit TIK saja tetapi melibatkan hampir semua pihak yang terkait dengan TIK.

4.    Implementasi TIK dan Berbagai Peluang Baru

Perkembangan teknologi yang pesat, termasuk teknologi jaringan / internet, serta mobile techologies menciptakan tantangan / ancaman dan kesempatan / peluang baru bagi perusahaan. Teknologi mampu menjaring informasi konsumen dengan biaya rendah serta waktu yang tepat untuk mengubah layanan pelanggan satu - persatu kepada layanan massal. Informasi tersedia dengan cepat, akurat, dan simultan menjadi asset informasi, tetapi di lain pihak juga dapat dengan cepat diakses atau dirusak oleh pihak eksternal yang tidak berwenang (mungkin secara remote, jarak jauh).

5.    Tata kelola TIK Penting Untuk Pembelajaran Organisasi

“Investasi TIK sulit diukur manfaat langsungnya”. Banyak perusahaan telah berusaha untuk mengerti nilai atau manfaat ekonomis dari TIK, karena nilai itu tidak selalu dapat dilihat secara nyata seperti halnya investasi pada mesin produksi yang akan langsung memberi return. Tetapi sebetulnya selain yang bersifat tangible, banyak manfaat TIK yang bersifat intangible, seperti : kemampuan merespon tekanan persaingan, layanan yang lebih baik, kenyamanan kerja, dan lainnya.

6.    Nilai TIK Bukan Hanya Sekedar Aspek Teknis

Sering terjadi kegagalan implementasi TIK akibat perencanaan yang kurang baik, sumber daya perusahaan yang digunakan tidak optimal, dan kurangnya perhatian pucuk pimpinan sehingga tidak semua pihak mendukung implementasi sistem berbasis TIK tersebut. Pengambilan keputusan TIK perlu dilaksanakan bersama. Perusahaan yang berhasil tidak hanya membuat keputusan TIK lebih baik, tetapi juga proses pengambilan keputusan yang lebih baik pula.

7.    Keterbatasan Pucuk Pimpinan

Keputusan di dalam perusahaan harus konsisten dengan arah dari organisasi yang dikelola manajemen senior. Pengelolaan TIK yang terancang rapi memberikan proses pengambilan keputusan TIK yang jelas dan transparan yang menunjang perilaku konsisten terhubung ke visi dari manajemen senior dan memberdayakan kreativitas setiap orang.

8.    Tata kelola TIK Berbeda pada tiap Organisasi

Menurut penelitian, perusahaan unggulan tidak mengikuti pola umum dari pengelolaan tertentu untuk bisa menunjang kombinasi unik dari perilaku yang diinginkan. Contohnya perusahaan yang menonjol pada pertumbuhan keuangannya memiliki pengaturan pengelolaan yang disentralisasi, yang dirancang untuk meningkatkan respon dari nasabah dan inovasi cepat. Sebaliknya, perusahaan yang menonjol pada profit oriented, pengelolaannya lebih sentralistik, dirancang untuk meningkatkan kebersamaan dalam pemanfaatan aset.

 

 Dampak dari kekurangan IT Governance :

Dampak dari IT Governance yang tidak efektif akan menjadi awal terjadinya pengalaman buruk yang dihadapi perusahaan seperti:

  1.  Kerugian bisnis, berkurangnya reputasi dan melemahnya posisi kompetisi.
  2. Tenggang waktu yang terlampaui, biaya lebih tinggi dari yang diperkirakan, dan kualitas lebih rendah dari yang telah diantisipasi.
  3. Efisiensi dan proses inti perusahaan terpengaruh secara negatif oleh rendahnya kualitas penggunaan TI.
  4. Kegagalan inisiatif TI untuk melahirkan inovasi atau memberikan keuntungan yang dijanjikan.

 

Studi kasus singkat tentang organisasi yang berhasil berkat IT Governance yang baik:

Coca-Cola adalah salah satu perusahaan minuman terbesar di dunia. Mereka telah menggunakan COBIT 2019 untuk mengatur dan mengendalikan infrastruktur teknologi informasi mereka secara efektif. 

COBIT membantu Coca-Cola dalam mencapai keunggulan operasional, pemenuhan kepatuhan regulasi, dan manajemen risiko yang lebih baik.

 


 M engapa IT Governance penting dalam organisasi?  IT Governance, atau Tata Kelola TI, adalah sebuah konsep penting yang mengatur bagaiman...