Mengapa IT Governance penting dalam
organisasi?
IT Governance, atau Tata Kelola TI, adalah sebuah konsep penting
yang mengatur bagaimana sebuah organisasi mengelola sistem teknologi informasi.
IT Governance memberikan pandangan strategis tentang cara implementasi
teknologi informasi di dalam organisasi, serta berperan sebagai penghubung
antara teknologi informasi dengan tujuan bisnis organisasi.
Di era digital saat ini, Tata Kelola TI semakin menjadi faktor
penting bagi organisasi, terutama karena peran teknologi informasi yang semakin
meningkat dalam mencapai tujuan bisnis.
Maka peran Tata Kelola TI sangatlah krusial dalam menjaga
performa dan kesuksesan organisasi di era digital saat ini. Dengan adanya Tata
Kelola TI yang baik, organisasi dapat memastikan penggunaan teknologi informasi
secara optimal dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi, serta menjaga
keamanan dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Ada delapan alasan mengapa keputusan TIK harus pasti dan oleh
karenanya perlu pengelolaan yang baik, yaitu :
1.
Implementasi TIK Layak Ekonomis
Perusahaan dalam membuat keputusan investasi dan
pengimplementasian sistem berbasis TIK harus dengan mempertimbangkan kelayakan
ekonomisnya. Investasi TIK harus memberi manfaat.
2.
Implementasi TI Perlu Biaya Besar / Mahal
Investasi perusahaan untuk TIK rata - rata lebih dari 4,2%
pendapatan tahunannya. Banyak perusahaan yang investasi TIK-nya mencapai 50%
dari investasi modal keseluruhan per tahun. Karena TIK makin dirasakan lebih
penting dan lebih bermanfaat, pimpinan perusahaan terdorong untuk lebih baik
lagi dalam mengola dan mengendalikan TIK-nya.
3.
Implementasi TIK menyangkut Seluruh Sendi Kehidupan Organisasi
Pada saat ini, pengelolaan TIK yang dilakukan secara terpusat
(sentralisasi) tidak lagi tepat / memuaskan. Dahulu, permintaan pembelanjaan
dan pengelolaan TIK hanya berasal dari unit TIK saja. Sekarang, tiap unit
perusahaan meminta anggaran dan ingin mengelola TIK-nya sendiri. Implementasi
TIK menyangkut seluruh sendi kehidupan organisasi. Pada saat ini keputusan di
bidang TIK tidak lagi hanya tugas dari unit TIK saja tetapi melibatkan hampir
semua pihak yang terkait dengan TIK.
4.
Implementasi TIK dan Berbagai Peluang Baru
Perkembangan teknologi yang pesat, termasuk teknologi jaringan /
internet, serta mobile techologies menciptakan
tantangan / ancaman dan kesempatan / peluang baru bagi perusahaan. Teknologi
mampu menjaring informasi konsumen dengan biaya rendah serta waktu yang tepat
untuk mengubah layanan pelanggan satu - persatu kepada layanan massal.
Informasi tersedia dengan cepat, akurat, dan simultan menjadi asset informasi,
tetapi di lain pihak juga dapat dengan cepat diakses atau dirusak oleh pihak
eksternal yang tidak berwenang (mungkin secara remote,
jarak jauh).
5.
Tata kelola TIK Penting Untuk Pembelajaran Organisasi
“Investasi TIK sulit diukur manfaat langsungnya”. Banyak
perusahaan telah berusaha untuk mengerti nilai atau manfaat ekonomis dari TIK,
karena nilai itu tidak selalu dapat dilihat secara nyata seperti halnya
investasi pada mesin produksi yang akan langsung memberi return. Tetapi sebetulnya selain yang
bersifat tangible, banyak manfaat TIK yang bersifat intangible, seperti : kemampuan merespon tekanan
persaingan, layanan yang lebih baik, kenyamanan kerja, dan lainnya.
6.
Nilai TIK Bukan Hanya Sekedar Aspek Teknis
Sering terjadi kegagalan implementasi TIK akibat perencanaan
yang kurang baik, sumber daya perusahaan yang digunakan tidak optimal, dan
kurangnya perhatian pucuk pimpinan sehingga tidak semua pihak mendukung
implementasi sistem berbasis TIK tersebut. Pengambilan keputusan TIK perlu
dilaksanakan bersama. Perusahaan yang berhasil tidak hanya membuat keputusan
TIK lebih baik, tetapi juga proses pengambilan keputusan yang lebih baik pula.
7.
Keterbatasan Pucuk Pimpinan
Keputusan di dalam perusahaan harus konsisten dengan arah dari
organisasi yang dikelola manajemen senior. Pengelolaan TIK yang terancang rapi
memberikan proses pengambilan keputusan TIK yang jelas dan transparan yang
menunjang perilaku konsisten terhubung ke visi dari manajemen senior dan memberdayakan
kreativitas setiap orang.
8.
Tata kelola TIK Berbeda pada tiap Organisasi
Menurut penelitian, perusahaan unggulan tidak mengikuti pola
umum dari pengelolaan tertentu untuk bisa menunjang kombinasi unik dari
perilaku yang diinginkan. Contohnya perusahaan yang menonjol pada pertumbuhan
keuangannya memiliki pengaturan pengelolaan yang disentralisasi, yang dirancang
untuk meningkatkan respon dari nasabah dan inovasi cepat. Sebaliknya,
perusahaan yang menonjol pada profit oriented,
pengelolaannya lebih sentralistik, dirancang untuk meningkatkan kebersamaan
dalam pemanfaatan aset.
Dampak dari IT Governance yang tidak efektif akan menjadi awal terjadinya pengalaman buruk yang dihadapi perusahaan seperti:
- Kerugian bisnis, berkurangnya reputasi dan melemahnya posisi kompetisi.
- Tenggang waktu yang terlampaui, biaya lebih tinggi dari yang diperkirakan, dan kualitas lebih rendah dari yang telah diantisipasi.
- Efisiensi dan proses inti perusahaan terpengaruh secara negatif oleh rendahnya kualitas penggunaan TI.
- Kegagalan inisiatif TI untuk melahirkan inovasi atau memberikan keuntungan yang dijanjikan.
Studi kasus singkat tentang organisasi yang
berhasil berkat IT Governance yang baik:
Coca-Cola adalah
salah satu perusahaan minuman terbesar di dunia. Mereka telah menggunakan COBIT 2019 untuk mengatur dan mengendalikan infrastruktur
teknologi informasi mereka secara efektif.
COBIT membantu Coca-Cola dalam mencapai keunggulan
operasional, pemenuhan kepatuhan regulasi, dan manajemen risiko yang lebih
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar